Ridwan Kamil Siapkan Program Khusus Tangani Covid-19 Agar Tak Ganggu Ekonomi
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mempersiapkan program spesial untuk mendesak penebaran virus Covid-19. Di lain sisi, Menko Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengutamakan pengetatan kesibukan tetapi janganlah sampai hentikan perekonomian.
Hal tersebut tersingkap dalam Rapat Pengaturan di antara kedua-duanya dengan cara virtual pada Jumat (18/9/2020). Program spesial yang disebut Ridwan Kamil konsentrasi pada usaha turunkan masalah penyebaran, tingkatkan angka kesembuhan (recovery rate), mendesak angka kematian (mortality rate).
Cara Install dan Main Aplikasi Slot
Team yang jalankan program itu ialah team lama gugus pekerjaan yang direorganisasi. Langkah awal, Gugus Pekerjaan Pemercepatan Pengendalian (GTPP) Jawa barat meningkatkan operasi yustisi di dua zone yakni Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) serta zone pemilihan kepala daerah serempak (Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Indramayu, Karawang, Bandung, Cianjur, Sukabumi, Kota Depok).
"Persiapan operasi yustisi yang kami buat dua yakni di zone Bodebek yang memberi masalah keterpaparan paling banyak serta di zone pemilihan kepala daerah di delapan wilayah sebab kami tidak mau berlangsung cluster pemilihan kepala daerah," kata Ridwan Kamil lewat tayangan wartawan yang diterima.
Cara ke-2, tingkatkan manajemen perawatan pasien di Jawa barat sisi timur seperti Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu yang sarananya belum baik. Berdasar penilaian angka kematian di priangan timur termasuk tinggi, tidak sama dengan Bodebek yang sedikit lebih bagus cuma 4-9 %. Dia minta Kementerian Kesehatan menolong mengupdate sarana kesehatan di Jawa barat sisi timur.
Sedang mendesak angka keterpaparan, GTPP mengoptimalkan implikasi Limitasi Sosial Bertaraf Mikro (PSBM) yang dipandang sukses dilaksanakan di beberapa tempat dibantu dengan unit edukasi serta unit pemantauan yang akan dibuat di setiap kabupaten/kota.
Dalam peluang itu, Ridwan Kamil sampaikan keinginan pertolongan pemerintah pusat tentang pemenuhan alat tes PCR. Menurut dia, sekarang ini Jawa barat sudah dapat mengetes 50 ribu contoh PCR per minggu. Tetapi sebab masyarakat Jawa barat nyaris 50 juta jiwa atau paling banyak di Indonesia, angka itu dinilai masih tidak cukup. Ada pertolongan Pemerintah Pusat, kemampuan tes PCR Jawa barat diinginkan jadi 2x lipat.
Disamping itu, Menko Kemaritiman serta Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, walau tidak relevan, tiga propinsi alami trend kenaikan masalah harian yaitu DKI Jakarta, Jawa barat serta Jateng. Sesaat tiga propinsi yang angka kesembuhannya paling tinggi yakni Jateng (64 %) serta Sumatera Utara (59 %) serta Jawa barat (55 %).
"Jawa barat akan kita usahakan meningkatkan tingkat kesembuhannya meskipun tingkat kematiannya telah rendah," papar Luhut.
Dari catatannya, rerata masalah harian di Jawa barat periode bulan Juli sampai 16 September 2020 termasuk naik-turun. Hal sama pula berlangsung pada angka kesembuhan. Data rerata nasional dalam angka kematian capai 3,97 %.
Angka kematian 0 % mustahil berlangsung di Indonesia sampai vaksin serta obat diketemukan. Hal yang dapat dilaksanakan ialah mengatur masalah semasa tiga bulan ke depan. Faksinya juga pastikan jika pemberian vaksin akan diutamakan di daerah pulau Jawa.
"Sebelumnya ada vaksin kita cuma dapat mengatur janganlah sampai bertambah lebih buruk karena itu harus diperbarui dinaikkan dalam tiga bulan ini," jelas Luhut.
Berkaitan ada peningkatan masalah akhir-akhir ini, menurut dia, sebab ada kelonggaran untuk bangunnya ekonomi serta ketidakdisiplinan masyarakat mengaplikasikan prosedur kesehatan. Karena itu Pemerintah Pusat minta wilayah mempererat kesibukan tetapi ekonomi tetap bergerak.
"Peningkatan masalah berlangsung sesudah kita mulai melapangkan sebab ekonomi. Karena itu perlu diketatkan kembali lagi tetapi bukan me-lockdown ya sebab ekonomi juga harus jalan. Cuma pengetatan di zone efek penyebaran tinggi saja," ujarnya.
Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil sampaikan Limitasi Sosial Bertaraf Besar (PSBB) di Bandung raya mulai akan diaplikasikan pada Rabu (22/4/2020) jam 00.00 WIB semasa 14 hari. PSBB untuk Bandung Raya mencakup Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung...